waktu...
bagai pedati tak berpelana
melintas jalan berbatu tak terkendali
aku penumpang di kursi tunggalnya
atap rapuh usang melengkung membentur dahiku
waktu...
sulit ku bernafas hening barang sejenak
detik berlalu selalu berganti baru
tiap jalan yg terlalui tlah ku lupakan
namun didepan sana masih menanti
tak terhingga yg harus ku lewati
waktu...
semoga ada satu detik belas kasihan
untukku bernafas hening
melepas penatnya hidup
Sabtu, Januari 31, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar