Kain kafan membungkus pohon-pohon rindang
Ditemani asap kenalpot dibelai debu-debu jalan
Seongok topi melingkar diatas kepala enggan beranjak
Batang bambu penuh warna coklat menempel setia dekat kantong saku hijau kebiruan
Tanah mengering,rerumputan meranggas mati tanpa jejak
Serangga menghilang entah kemana
Disudut pojok tertumpuk ribuan bangkai semut megap mati terpanggang panas
Terbaring diantara semut kodok buduk sekarat dipaksa meninggalkan dunia
Batu putih rata tetap maju dan tak mau mengalah
Pohon rindang tak rela ditukar batu putih rata untuk mereka si angkuh
Topi kuning keras, tak henti-henti menghantam tanah merah dengan batu putih rata
Puisi By, OP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar